Hikmath Store
Selasa, 06 Oktober 2015
Senin, 05 Oktober 2015
Minggu, 04 Oktober 2015
Senin, 17 Agustus 2015
jodoh dunia akhirat lirik- Kang Abay
Kumerayu Pada Allah yang tahu isi hatiku
dimalam hening aku selalu mengadu
Tunjukan Padaku…
Kuaktifkan radarku mencari sosok yang dinanti
Kuikhlaskan Pengharapanku dihati
Siapa Dirimu…
Dalam kesabaran kumelangkah menjemputmu
Cinta dalam hati akan aku jaga hingga
Allah persatukan kita….
Reff :
Jodoh Dunia Akhirat
Namamu Rahasia
Tapi kau ada dimasa depanku
Kusebut dalam doa
Kuikhlaskan rinduku
Kita bersama melangkah ke Surga, Abadi…
dimalam hening aku selalu mengadu
Tunjukan Padaku…
Kuaktifkan radarku mencari sosok yang dinanti
Kuikhlaskan Pengharapanku dihati
Siapa Dirimu…
Dalam kesabaran kumelangkah menjemputmu
Cinta dalam hati akan aku jaga hingga
Allah persatukan kita….
Reff :
Jodoh Dunia Akhirat
Namamu Rahasia
Tapi kau ada dimasa depanku
Kusebut dalam doa
Kuikhlaskan rinduku
Kita bersama melangkah ke Surga, Abadi…
Lirik lagu Anandito Dwis- Mencintai Kehilangan
berjalan..
berlari..
hati tertindih..
sulit tapi harus aku putuskan
berlari..
hati tertindih..
sulit tapi harus aku putuskan
jalanmu..
jalanku..
belum sempurna..
biar masa depan yang sempurnakan
jalanku..
belum sempurna..
biar masa depan yang sempurnakan
suara-suara batinku
melepaskanmu
lirih-lirih jiwaku
membasuh pilu
melepaskanmu
lirih-lirih jiwaku
membasuh pilu
takdir yang Kau beri
menguji hatiku
terasa menyesakkan
kehilangan ini..
menguji hatiku
terasa menyesakkan
kehilangan ini..
tangis yang Kau beri
membuka mataku
bahwa cinta yang sebenar cinta hanya ada SATU
membuka mataku
bahwa cinta yang sebenar cinta hanya ada SATU
karena kehilangan ini
ku mampu mendekat kepadaMu
daun terjatuh di hadapanku ku mampu mendekat kepadaMu
belajar menerima
belajar menerima semuanya
Struktur Geometri Euclid
Struktur Geometri Euclid
Asumsi
atau postulat yang ada untuk geometri bidang Euclid adalah :
1. Sesuatu
akan sama dengan sesuatu atau sesuatu yang sama akan sama satu sama lainnya.
2. Jika
kesamaan ditambahkan dengan kesamaan, maka jumlahnya akan sama.
3. Jika
kesamaan dikurangi dari kesamaan, selisihnya akan sama.
4. Keseluruhan
akan lebih besar daripada bagiannya.
5. Bangun
geometrik dapat dipindahkan tanpa mengubah ukuran atau bentuknya.
6. Setiap
sudut memiliki bisektor.
7. Setiap
segmen memiliki titik tengah.
8. Dua
titik hanya berada pada satu satunya garis
9. Sebarang
segmen dapat diperluas oleh suatu segmen yang sama dengan segmen yang
diberikan.
10. Lingkaran
dapat digambarkan dengan sebarang titik pusat dan radius yang diketahui.
11. Semua
sudut siku-siku sama besar.
Dari
postulat-postulat diatas dapat dideduksi sejumlah teorema dasar.
Diantaranya
adalah :
1. Sudut
bertolak belakang sama besar
2. Sifat
kongruensi segitiga (SAS, ASA, SSS)
3. Teorema
kesamaan sudut dasar segitiga sama kaki dan konversinya
4. Eksistensi
garis yang tegak lurus pada garis pada titik dari garis tersebut
5. Eksistensi
garis yang tegak lurus pada garis yang melalui titik eksternal
6. Pembuktian
suatu sudut yang sama dengan sudut dengan titik sudut dan sisi yang telah
diberikan sebelumnya.
7. Pembentukan
segitiga yang kongruen dengan segitiga dengan sisi yang sama pada sisi segitiga
yang diketahui.
Sekarang akan
dibuktikan teorema sudut eksterior, sebagai cara menuju perkembangan lebih
lanjut.
Teorema
2.
Jika dua garis dibagi
oleh garis transversal sehingga membentuk pasangan sudut interior dalam
berseberangan, maka garis tersebut sejajar.
Gambar 2.2
Bukti.
Ingat kembali bahwa dua
garis dalam bidang yang sama dikatakan ssejajar jika garis tersebut tidak
bertemu (berpotongan).
Misalkan garis
transversal membagi dua garis l, m pada titik A, B sehingga membentuk pasangan
sudut interior dalam berseberangan, Ð1 dan Ð2,
yang sama besar, dan misalkan garis l dan garis m tidak sejajar.
Maka garis l dan garis
m akan bertemu di titik C yang membentuk ∆ABC.
C terletak pada satu
sisi AB atau pada sisi yang lainnya, sudut eksterior ∆ABC sama dengan sudut interior terpencil.
(misalkan, jika C pada
sisi AB yang sama sebagai Ð2 maka sudut eksterior Ð1
sama dengan sudut interior terpencil Ð2).
Hal ini kontradiksi
dengan teorema sebelumnya. Oleh karena itu garis l dan garis m sejajar.
Akibat
1.
Dua garis tegak lurus terhadap garis yang sama pasti sejajar. Sebagai akibat
langsung akibat 1 adalah
Akibat
2.
Hanya ada satu garis yang tegak lurus terhadap garis melalui titik eksternal.
Akibat 3.
(Eksistensi garis sejajar). Jika titik P tidak berada pada garis l, maka הּakan ada setidaknya satu garis yang
melalui P yang sejajar dengan l.
Gambar
2.3
Bukti.
Dari P hilangkan garis tegak lurus pada garis l yang memiliki kaki di Q, dan di
P buat garis m yang tegak lurus terhadap PQ. Maka garis m sejajar dengan garis
l menurut akibat 1.
Teorema 3. Jumlah dua
sudut segitiga kurang dari 180o.
Bukti. Misal segitiga
ABC merupakan sembarang segitiga. Akan ditunjukkan bahwa ÐA
+ ÐB
< 180o. Perluas CB melalui B hingga ke D. Maka ÐABD
merupakan sudut eksterior ∆ABC dengan menggunakan teorema 1, ÐABD
> ÐA,
tetapi ÐABD
= 180o - ÐB
dengan mensubstitusikan untuk ÐABD pada relasi pertama, maka :
180o - ÐB
> ÐA,
atau 180o > ÐA + ÐB. Jadi ÐA
+ ÐB
< 180o, dan teorema tersebut terbukti.
Pengganti
Postulat Sejajar Euclid
Postulat
sejajar Euclid biasanya digantikan oleh pernyataan berikut ini :
Hanya ada satu garis sejajar pada
garis yang melalui titik bukan pada garis tersebut.
Pernyataan
ini disebut dengan postulat Playfair. Postulat ini bisa dihubungkan dengan
postulat sejajar euclid karena sebenarnya dua pernyataan ini tidak sama.
Pernyataan sebelumnya merupakan pernyataan tentang garis sejajar, dan
pernyataan kedua mengenai garis bertemu. Bahkan kedua pernyataan tersebut
memainkan peran yang sama dalam perkembangan logis geometri. Dikatakan
pernyataan ini ekuivalen secara logis. Hal ini berarti bahwa jika pernyataan
pertama dianggap sebagai postulat (bersama dengan semua potulat euclid kecuali
postulat sejajar), kemudian pernyataan kedua dapat dideduksi sebagai teorema;
dan konversinya, jika pernyataan kedua dianggap sebagai postulaat (bersama
dengan semua postulat euclid kecuali postulat sejajar), maka pernyataan pertama
dapat dideduksi sebagai teorema. Jadi secara logis, tidak penting dua
pernyataan mana yang akan diasumsikan sebagai postulat dan yang mana yang akan
dideduksikan sebagai suatu teorema.
Ekivalensi
Postulat Euclid dan Playfair
Akan
dibuktikan ekivalensi postulat Euclid dan postulat Playfair.
Pertama,
dengan mengasumsikan postulat sejajar Euclid, maka akan dideduksi postulat
Playfair.
Diketahui
garis l dan titik P tidak pada l (gambar 2.5), maka akan ditunjukkan bahwa
hanya ada satu garis melalui P yang tidak pada l. Diketahui bahwa ada garis
melalui P yang sejajar dengan l, dan diketahui juga bagaimana cara
menggambarnya (akibat 3, teorema 2). Dari P, dihilangkan garis tegak lurus pada
l dengan kaki Q dan pada P garis tegak m yang tegak lurus pada PQ. Maka garis m
sejajar garis l.
Kemudian
misalkan garis n sebarang garis melalui P yang berbeda dengan garis m. Maka
akan ditunjukkan bahwa garis n bertemu dengan garis l. Misalkan Ð1,
Ð2
menunjukkan sudut dimana garis n bertemu PQ. Maka Ð1
bukan merupakan sudut siku-siku untuk sebaliknya garis n dan garis m berimpit,
berlawanan dengan asumsi. Jadi Ð1 atau Ð2 adalah sudut
lancip, misalnya Ð1 yang merupakan sudut lancip.
Ringkasannya,
garis l dan garis n dibagi oleh garis transversal sehingga membentuk sudut
lancip Ð1
dan sudut siku-siku, yang merupakan sudut interior pada sisi yang sama dari
garis transversal tersebut. Karena jumlah sudut tersebut kurang dari 180o,
postulat sejajar Euclid dapat diaplikasikan dan disimpulkan bahwa garis n
bertemu dengan garis l. Jadi garis m hanya satu-satunya garis yang melalui P
yang sejajar dengan garis l dan didedukasikan bahwa postulat Playfair dari
postulat sejajar Euclid.
Sekarang
dengan mengasumsikan postulat Playfair, akan dideduksi postulat sejajar Euclid.
Langganan:
Postingan (Atom)